Rabu, 14 Januari 2009

Basis Data

Basis Data

Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Read More......

Sabtu, 10 Januari 2009

BASIS DATA TERDISTRIBUSI

BASIS DATA TERDISTRIBUSI (DATA REPLICATION)

Data Replication

Replikasi merupakan suatu strategi yang beranjak populer dalam penyebaran data yang dapat di artikan untuk menyimpan salinan basis data secara terpisah pada 2 atau lebih lokasi. Replikasi memungkinkan organisasi-organisasi untuk memindahkan basis data dari mainframe terpusat ke server-server yang spesifik ke lokasi tertentu, dekat pada para pengguna. Replikasi mungkin menggunakan teknologi basis data sinkron maupun asinkron, meski demikian teknologi asinkron adalah teknologi yang sering digunakan. Relasi nasabah sebagai contoh, dapat di simpan dapat di simpan di cabang bank mana saja. Jika salinan data lengkap di simpan di setiap lokasi, kita mendapatkan kasus replikasi penuh (full replication) yang jarang sekali diterapkan kecuali basis data yang berukuran kecil. Di bawah ini kita akan mendaftarkan 5 keunggulan dari replikasi data :
1. Keandalan
Jika salah satu lokasi yang memuat relasi basis data mengalami kegagalan, salinannya selalu dapat di temukan di lokasi yang lain. Juga, salinan data pada suatu lokasi dapat segera di perbaharui saat suatu transaksi terjadi di lokasi yang lain.

2. Waktu Tanggap (Response Time) Yang Cepat
Setiap lokasi yang memiliki salinan penuh akan memproses query-query secara lokal, sehingga query yang bersangkutan dapat diproses secara cepat.

3. Kemungkinan Untuk Mengabaikan Rutin Yang Rumit Untuk Menjaga Integritas Transaksi Terdistribusi.
Basis data tereplikasi dapat disinkronisasikan pada interval waktu tertentu (disinkronisasi secara periodik).

4. Mengurangi Koordinasi Antar Simpul
Setiap transaksi secara mandiri dapat diproses tanpa koordinasi dalam jaringan. Maka, jika kinerja suatu simpul mengalami penurunan, sibuk, atau terputus (misalnya pada kasus komputer pribadi yag memiliki mobilitas tinggi), transaksi yang diproses secara lokal dapat di tangani saat di kehendaki pengguna. Pada saat sinkronisasi, proses yang tampak oleh pengguna akan mengkoordinasi semua salinan data.

5. Mengurangi Lalu Lintas Pada Jaringan Saat Waktu Sibuk
Sering pembaharuan data terjadi selama jam-jam sibuk, saat lalu lintas jaringan tinggi dan permintaan waktu tanggap (response time) juga tinggi. Replikasi, dengan penundaan dengan pembaharuan data, memindahkan lalu lintas jaringan dengan cara mengirimkan pambaharuan data ke simpul lain yang sedang tidak sibuk.
Selain memiliki keunggulan-keunggulannya yang kita bagas di atas, replikasi juga penuh memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Kebutuhan Ruang Penyimpanan
Setiap lokasi yang memiliki salinan penuh harus memiliki kapasitas penyimpanan yang sama dengan kapasitas data terpusat. Setiap salinan membutuhkan ruang penyimpanan (sebagai catatan : biaya untuk ruang penyimpanan ini selalu berkurang setiap waktu tertentu), waktu pemrosesan tertentu di butuhkan untuk memperbaharui setiap salinan pada setiap simpul.

2. Biaya Kerumitan Pembaharuan
Kapanpun relasi di perbaharui, pambaharuan tersebut harus di jalarkan ke setiap lokasi yang memiliki salinannya. Sinkronisasi pambaharuan mambutuhkan koordinasi yang hati-hati (kita akan lebih mamahaminya saat kita mambicarakan protokol COMMIT).

Untuk alasan-alasan diatas, replikasi sangat sesuai digunakan saat kebanyakan proses adalah pambacaan data (sesuai untuk data-data yang bersifat ‘hanya baca’/’read-only’), seperti pada aplikasi-aplikasi untuk nomor telpon, jadwal pemberangkatan kereta api , jadwal pemberangkatan pesawat udara, dan sebagainya. Teknologi penyimpanan dangan CD-ROM dan DVD sangat menjanjikan sebagai media yang ekonomis untuk basis data tereplikasi. Namun demikian, basis data tereplikasi tidak sesuai digunakan untuk aplikasi-aplikasi on-line seperti ATM (anjungan tunai mandiri), aplikasi pemesanan layangan pesawat udara, aplikasi pemesanan kamar hotel, aplikasi-aplikasi finansial lainnya, serta (yang terutama) aplikasi-aplikasi yang sering sekali melakukan pembaharuan (updating) pada basis data.

Read More......

Jumat, 19 Desember 2008

DEFINISI SISTEM BASIS DATA

DEFINISI SISTEM BASIS DATA


SISTEM DATABASE adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record
dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta
memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan, sehingga mampu
menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk kepentingan proses
pengambilan keputusan.


KOMPONEN SISTEM BASIS DATA

Lebih lanjut lagi, dalam sebuah sistem basis data, secara
lengkap akan terdapat komponen-komponen utama sbb:

1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Sistem Operasi (Operating System)
3. Basis Data (Database)
4. Sistem (Aplikasi/Perangkat Lunak) Pengelola Bisnis Data (DBMS)
5. Pemakai (User)
6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional)

Read More......

APA DAN BAGAIMANA

DATA DAN INFORMASI

Data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol).Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, entah itu manajer, staff, ataupun orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan.

HIRARKI DATA

Secara tradisional , data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas elemen data, rekaman (reccord), dan berkas (file).

Elemen Data Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Pada data kepegawaian, elemen data dapat berupa nama pegawai, alamat, kota tempat tinggal, dan atribut lain yang menyangkut seorang pegawai.

Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.

Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, kota, dan tanggal lahir seorang pegawai dapat dihimpun dalam sebuah rekaman. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa dengan istilah tupel atau baris.

Berkas
Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek. Dalam sistem basis data relasional, berkas mewakili komponen yang disebut tabel atau relasi.

BASIS DATA

Beberapa definisi basis data :

Chou mendefinisikan basis data sebagai kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus.

Fabbri dan Schwab : Basis data, adalah sistem berkas terpadu yang dirangcang terutama untuk meminimalkan pengulangan data.

Date : Basis data dapat dianggaop sebagai tempat untuk sekumpulan berkas data terkomputerisasi.

Basis data tidak hanya sekedar kumpulan berkas (tabel), tetapi juga mencakup hal-hal lain, seperti hubungan antar tabel, view (tabel yang bersifat logis, yang merupakan paduan sejumlah medan milik sejumlah tabel), dan bahkan kode yang disebut prosedur tersimpan.

SEJARAH KEMUNCULAN BASIS DATA

Sistem Pemrosesan manual ( berbasis kertas)
Sistem pemrosesan manual merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika sesuatu berkas diperlukan , berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut.

Sistem pemrosesan Berkas
Sistem pemrosesan berkas merupakan sekelompok rekaman di simpan pada sejumlah berkas pada sejumlah berkas secara terpisah.

Kelemahan sistem ini :
1. Kemubaziran data
2. Keterbatasan berbagi data
3. Ketidakonsistenan dan kurangnya integritas, serta
4. Ketidakluwesan (terutama dalam hal pengembangan dan perubahan)

Read More......
 
BASIS DATA © 2007 Template feito por Templates para Você