BASIS DATA TERDISTRIBUSI (DATA REPLICATION)
Data Replication
Replikasi merupakan suatu strategi yang beranjak populer dalam penyebaran data yang dapat di artikan untuk menyimpan salinan basis data secara terpisah pada 2 atau lebih lokasi. Replikasi memungkinkan organisasi-organisasi untuk memindahkan basis data dari mainframe terpusat ke server-server yang spesifik ke lokasi tertentu, dekat pada para pengguna. Replikasi mungkin menggunakan teknologi basis data sinkron maupun asinkron, meski demikian teknologi asinkron adalah teknologi yang sering digunakan. Relasi nasabah sebagai contoh, dapat di simpan dapat di simpan di cabang bank mana saja. Jika salinan data lengkap di simpan di setiap lokasi, kita mendapatkan kasus replikasi penuh (full replication) yang jarang sekali diterapkan kecuali basis data yang berukuran kecil. Di bawah ini kita akan mendaftarkan 5 keunggulan dari replikasi data :
1. Keandalan
Jika salah satu lokasi yang memuat relasi basis data mengalami kegagalan, salinannya selalu dapat di temukan di lokasi yang lain. Juga, salinan data pada suatu lokasi dapat segera di perbaharui saat suatu transaksi terjadi di lokasi yang lain.
2. Waktu Tanggap (Response Time) Yang Cepat
Setiap lokasi yang memiliki salinan penuh akan memproses query-query secara lokal, sehingga query yang bersangkutan dapat diproses secara cepat.
3. Kemungkinan Untuk Mengabaikan Rutin Yang Rumit Untuk Menjaga Integritas Transaksi Terdistribusi.
Basis data tereplikasi dapat disinkronisasikan pada interval waktu tertentu (disinkronisasi secara periodik).
4. Mengurangi Koordinasi Antar Simpul
Setiap transaksi secara mandiri dapat diproses tanpa koordinasi dalam jaringan. Maka, jika kinerja suatu simpul mengalami penurunan, sibuk, atau terputus (misalnya pada kasus komputer pribadi yag memiliki mobilitas tinggi), transaksi yang diproses secara lokal dapat di tangani saat di kehendaki pengguna. Pada saat sinkronisasi, proses yang tampak oleh pengguna akan mengkoordinasi semua salinan data.
5. Mengurangi Lalu Lintas Pada Jaringan Saat Waktu Sibuk
Sering pembaharuan data terjadi selama jam-jam sibuk, saat lalu lintas jaringan tinggi dan permintaan waktu tanggap (response time) juga tinggi. Replikasi, dengan penundaan dengan pembaharuan data, memindahkan lalu lintas jaringan dengan cara mengirimkan pambaharuan data ke simpul lain yang sedang tidak sibuk.
Selain memiliki keunggulan-keunggulannya yang kita bagas di atas, replikasi juga penuh memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Kebutuhan Ruang Penyimpanan
Setiap lokasi yang memiliki salinan penuh harus memiliki kapasitas penyimpanan yang sama dengan kapasitas data terpusat. Setiap salinan membutuhkan ruang penyimpanan (sebagai catatan : biaya untuk ruang penyimpanan ini selalu berkurang setiap waktu tertentu), waktu pemrosesan tertentu di butuhkan untuk memperbaharui setiap salinan pada setiap simpul.
2. Biaya Kerumitan Pembaharuan
Kapanpun relasi di perbaharui, pambaharuan tersebut harus di jalarkan ke setiap lokasi yang memiliki salinannya. Sinkronisasi pambaharuan mambutuhkan koordinasi yang hati-hati (kita akan lebih mamahaminya saat kita mambicarakan protokol COMMIT).
Untuk alasan-alasan diatas, replikasi sangat sesuai digunakan saat kebanyakan proses adalah pambacaan data (sesuai untuk data-data yang bersifat ‘hanya baca’/’read-only’), seperti pada aplikasi-aplikasi untuk nomor telpon, jadwal pemberangkatan kereta api , jadwal pemberangkatan pesawat udara, dan sebagainya. Teknologi penyimpanan dangan CD-ROM dan DVD sangat menjanjikan sebagai media yang ekonomis untuk basis data tereplikasi. Namun demikian, basis data tereplikasi tidak sesuai digunakan untuk aplikasi-aplikasi on-line seperti ATM (anjungan tunai mandiri), aplikasi pemesanan layangan pesawat udara, aplikasi pemesanan kamar hotel, aplikasi-aplikasi finansial lainnya, serta (yang terutama) aplikasi-aplikasi yang sering sekali melakukan pembaharuan (updating) pada basis data.
Data Replication
Replikasi merupakan suatu strategi yang beranjak populer dalam penyebaran data yang dapat di artikan untuk menyimpan salinan basis data secara terpisah pada 2 atau lebih lokasi. Replikasi memungkinkan organisasi-organisasi untuk memindahkan basis data dari mainframe terpusat ke server-server yang spesifik ke lokasi tertentu, dekat pada para pengguna. Replikasi mungkin menggunakan teknologi basis data sinkron maupun asinkron, meski demikian teknologi asinkron adalah teknologi yang sering digunakan. Relasi nasabah sebagai contoh, dapat di simpan dapat di simpan di cabang bank mana saja. Jika salinan data lengkap di simpan di setiap lokasi, kita mendapatkan kasus replikasi penuh (full replication) yang jarang sekali diterapkan kecuali basis data yang berukuran kecil. Di bawah ini kita akan mendaftarkan 5 keunggulan dari replikasi data :
1. Keandalan
Jika salah satu lokasi yang memuat relasi basis data mengalami kegagalan, salinannya selalu dapat di temukan di lokasi yang lain. Juga, salinan data pada suatu lokasi dapat segera di perbaharui saat suatu transaksi terjadi di lokasi yang lain.
2. Waktu Tanggap (Response Time) Yang Cepat
Setiap lokasi yang memiliki salinan penuh akan memproses query-query secara lokal, sehingga query yang bersangkutan dapat diproses secara cepat.
3. Kemungkinan Untuk Mengabaikan Rutin Yang Rumit Untuk Menjaga Integritas Transaksi Terdistribusi.
Basis data tereplikasi dapat disinkronisasikan pada interval waktu tertentu (disinkronisasi secara periodik).
4. Mengurangi Koordinasi Antar Simpul
Setiap transaksi secara mandiri dapat diproses tanpa koordinasi dalam jaringan. Maka, jika kinerja suatu simpul mengalami penurunan, sibuk, atau terputus (misalnya pada kasus komputer pribadi yag memiliki mobilitas tinggi), transaksi yang diproses secara lokal dapat di tangani saat di kehendaki pengguna. Pada saat sinkronisasi, proses yang tampak oleh pengguna akan mengkoordinasi semua salinan data.
5. Mengurangi Lalu Lintas Pada Jaringan Saat Waktu Sibuk
Sering pembaharuan data terjadi selama jam-jam sibuk, saat lalu lintas jaringan tinggi dan permintaan waktu tanggap (response time) juga tinggi. Replikasi, dengan penundaan dengan pembaharuan data, memindahkan lalu lintas jaringan dengan cara mengirimkan pambaharuan data ke simpul lain yang sedang tidak sibuk.
Selain memiliki keunggulan-keunggulannya yang kita bagas di atas, replikasi juga penuh memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
1. Kebutuhan Ruang Penyimpanan
Setiap lokasi yang memiliki salinan penuh harus memiliki kapasitas penyimpanan yang sama dengan kapasitas data terpusat. Setiap salinan membutuhkan ruang penyimpanan (sebagai catatan : biaya untuk ruang penyimpanan ini selalu berkurang setiap waktu tertentu), waktu pemrosesan tertentu di butuhkan untuk memperbaharui setiap salinan pada setiap simpul.
2. Biaya Kerumitan Pembaharuan
Kapanpun relasi di perbaharui, pambaharuan tersebut harus di jalarkan ke setiap lokasi yang memiliki salinannya. Sinkronisasi pambaharuan mambutuhkan koordinasi yang hati-hati (kita akan lebih mamahaminya saat kita mambicarakan protokol COMMIT).
Untuk alasan-alasan diatas, replikasi sangat sesuai digunakan saat kebanyakan proses adalah pambacaan data (sesuai untuk data-data yang bersifat ‘hanya baca’/’read-only’), seperti pada aplikasi-aplikasi untuk nomor telpon, jadwal pemberangkatan kereta api , jadwal pemberangkatan pesawat udara, dan sebagainya. Teknologi penyimpanan dangan CD-ROM dan DVD sangat menjanjikan sebagai media yang ekonomis untuk basis data tereplikasi. Namun demikian, basis data tereplikasi tidak sesuai digunakan untuk aplikasi-aplikasi on-line seperti ATM (anjungan tunai mandiri), aplikasi pemesanan layangan pesawat udara, aplikasi pemesanan kamar hotel, aplikasi-aplikasi finansial lainnya, serta (yang terutama) aplikasi-aplikasi yang sering sekali melakukan pembaharuan (updating) pada basis data.
0 komentar:
Posting Komentar